Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Meredup Dibayangi Seruan Embargo Israel Serta Laporan API
Minyak Meredup Dibayangi Seruan Embargo Israel Serta Laporan API
Wednesday, 27 March 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.08310

-0.07%

GBPUSD

1.26260

-0.11%

AUDUSD

0.65330

-0.23%

NZDUSD

0.60030

-0.20%

USDJPY

151.560

0.12%

USDCHF

0.90390

0.01%

USDCAD

1.35840

0.07%

GOLDUD

2,178.599

0.03%

COFU

81.29

-0.44%

USD/IDR

15,820

0.09%

Fokus Crude Oil:

  • PBB serukan negara-negara di dunia untuk segera menjatuhkan sanksi dan embargo senjata terhadap Israel.
  • OPEC+ kemungkinan tidak akan mengubah kebijakan apapun sampai pertemuan bulan Juni mendatang.

***************************************************************

Rabu, 27 Maret 2024 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bearish dibebani oleh sentimen dari isyarat PBB untuk memberikan tekanan lebih lanjut terhadap Israel guna tercapainya gencatan senjata di Gaza dalam waktu dekat. Selain itu, rilisnya laporan stok American Petroleum Institute (API) juga menambah tekanan lebih lanjut pada harga minyak.

Menyusul resolusi gencatan senjata di Gaza yang disepakati hari Senin, PBB menyerukan negara-negara di dunia untuk segera menjatuhkan sanksi dan embargo senjata terhadap Israel, karena invasi militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober merupakan aksi genosida, kata Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB terkait Hak Asasi Manusia (HAM), dalam pertemuan Dewan HAM di Jenewa pada hari Selasa. Seruan embargo senjata dan sanksi oleh PBB tersebut memicu potensi tekanan lebih lanjut terhadap Israel yang diharapkan akan mendorong tercapainya gencatan senjata dalam waktu dekat.

Di sisi pasokan, grup industri API merilis laporan mingguan terbaru untuk pekan yang berakhir 22 Maret, yang menunjukkan stok minyak mentah melonjak naik sebesar 9,3 juta barel. Untuk stok bensin dilaporkan turun sebesar 4,4 juta barel. Laporan API tersebut mengindikasikan melemahnya permintaan minyak mentah di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan laporan resmi versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik Energy Information Administration (EIA).

Sementara itu, OPEC+ diperkirakan tidak akan membuat rekomendasi kebijakan apa pun sampai pertemuan tingkat menteri pada bulan Juni, ungkap tiga sumber dari aliansi pada hari Selasa. Komentar tersebut mengisyaratkan komitmen aliansi produsen untuk tidak menambah lebih banyak pasokan ke pasar dalam waktu dekat, sebaliknya akan tetap membatasi pasokan sebesar 2,2 juta bph. OPEC+ dijadwalkan akan mengadakan pertemuan komite pemantauan gabungan tingkat menteri (JMMC) secara online pada tanggal 3 April untuk meninjau pasar dan kepatuhan anggota aliansi terkait komitmen kuota produksi. 

Sentimen positif lainnya datang dari berita serangan rudal Ukraina yang berhasil menghantam kapal perang dan kapal pengintai angkatan laut Rusia, kata angkatan laut Ukraina pada hari Selasa. Serangan tersebut kembali memicu peningkatan tensi di jalur Laut Hitam, yang merupakan jalur penting bagi Ukraina untuk mengekspor biji-bijian, logam, dan komoditi lainnya ke pasar internasional.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $83 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $78 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

-1.275M

-1.952M

21:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

-1.650M

-3.310M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788