Home
>
News
>
Publication
>
Negosiasi Gencatan Senjata Memudar, Minyak Kembali Membara
Negosiasi Gencatan Senjata Memudar, Minyak Kembali Membara
Monday, 01 July 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.07260

0.21%

GBPUSD

1.26400

0.13%

AUDUSD

0.66670

0.03%

NZDUSD

0.60780

0.35%

USDJPY

160.880

-0.02%

USDCHF

0.89760

-0.07%

USDCAD

1.36780

-0.08%

GOLDUD

2,325.960

0.02%

COFU

81.45

0.55%

USD/IDR

16,345

0.12%

Fokus Crude Oil:

  • Tidak ada kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata, PM Israel tegaskan kembali komitmen untuk melenyapkan Hamas.
  • Arab Saudi kemungkinan akan memangkas turun harga jual resmi minyak ke Asia untuk bulan kedua pada bulan Agustus.

***********************************************************

Senin, 01 Juli 2024 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak terkoreksi menguat didukung oleh sentimen dari eskalasi tensi di Gaza yang semakin memuncak dan potensi penurunan produksi minyak AS. Meski demikian, estimasi pemangkasan harga Aramco dan data ekonomi China yang suram membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, pada hari Sabtu mengatakan tidak ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata di Gaza yang diupayakan oleh mediator Saudi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu menegaskan kembali komitmennya untuk terus berjuang hingga tujuan untuk melenyapkan Hamas tercapai. Pasukan Israel dilaporkan telah maju lebih jauh pada hari Minggu ke distrik Shejaia di Gaza utara dan beberapa distrik di timur, barat dan tengah Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Sentimen positif lainnya datang dari laporan Baker Hughes yang dirilis pekan lalu menunjukkan jumlah rig minyak turun 6 rig menjadi 479 rig, level terendah sejak Desember 2021. Laporan tersebut mengindikasikan potensi penurunan output minyak mentah AS di masa mendatang.

Sementara itu, perusahaan minyak negara Saudi Aramco diperkirakan akan kembali menurunkan harga jual resmi (OSP) minyak mentah untuk pengiriman bulan Agustus ke Asia sebesar 60 sen hingga 80 sen per barel, ungkap hasil survei yang dilakukan Reuters terhadap empat sumber kilang Asia pada hari Jumat. OSP Aramco biasanya dirilis sekitar tanggal lima setiap bulannya, dan menjadi tren harga bagi produsen Timur Tengah lainnya seperti Iran, Kuwait, dan Irak, yang secara total mempengaruhi pasokan minyak sekitar 9 juta bph menuju Asia.

Dari China dilaporkan bahwa aktivitas sektor manufaktur di negara konsumen minyak terbesar kedua itu turun untuk bulan kedua pada bulan Juni, sementara di sektor jasa merosot turun ke level terendah dalam lima bulan, ungkap data resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Minggu. Pelemahan di sektor manufaktur maupun non-manufaktur tersebut meningkatkan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi China, yang berpotensi membuat permintaan minyak mentah ikut melemah.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $84 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $79 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USA - S&P Global Manufacturing PMI Final

 

51.7

51.3

21:00

USA - ISM Manufacturing PMI

 

49.0

48.7

21:00

USA - Construction Spending MoM

 

0.1%

-0.1%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 4050 7788