Home
>
News
>
Publication
>
Pasokan Rusia Mengetat, Harga Minyak Menguat
Pasokan Rusia Mengetat, Harga Minyak Menguat
Thursday, 28 March 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.08270

-0.06%

GBPUSD

1.26380

-0.06%

AUDUSD

0.65340

0.03%

NZDUSD

0.60030

-0.05%

USDJPY

151.320

0.09%

USDCHF

0.90360

0.10%

USDCAD

1.35660

0.04%

GOLDUD

2,192.700

0.05%

COFU

81.71

0.28%

USD/IDR

15,860

0.16%

Fokus Crude Oil:

  • Pasokan domestik menyusut, Rusia tingkatkan impor bensin dari Belarus.
  • AS beli minyak untuk mengisi ulang SPR di harga lebih dari $81 per barel.

***************************************************************

Kamis, 28 Maret 2024 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bullish didukung oleh potensi semakin mengetatnya pasokan Rusia serta peningkatan permintaan AS. Meski demikian, isyarat Fed untuk tidak buru-buru memangkas suku bunga acuan dan laporan stok EIA membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Rusia dilaporkan telah meningkatkan impor bensin dari negara tetangganya, Belarus, pada bulan Maret untuk mengatasi risiko kekurangan pasokan di pasar domestik karena perbaikan tak terjadwal di kilang Rusia pasca serangan drone Ukraina, kata empat sumber industri dan perdagangan pada hari Rabu. Bahkan, sejak 1 Maret lalu, Rusia sudah melarang ekspor bensin guna mengamankan cukup bahan bakar untuk pasar domestik. Dua sumber industri juga menambahkan jika diskusi mengenai impor lebih lanjut sedang dilakukan antara pemerintah Rusia dan perusahaan minyak Belarus. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan semakin mengetatnya pasokan minyak di pasar global.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, Departemen Energi AS pada hari Rabu mengumumkan pembelian minyak sebanyak 2,8 juta barel guna mengisi ulang Cadang Minyak Strategis (SPR) dari Atlantic Trading & Marketing, Macquarie Commodities, dan Sunoco Partners Marketing & Terminals. Minyak tersebut dibeli di harga sekitar $81,32 per barel dan rencananya akan dikirim pada bulan September mendatang. Pembelian tersebut mengisyaratkan kebutuhan mendesak AS, pasalnya pihak Departemen Energi sebelumnya mengumumkan hanya akan membeli minyak untuk mengisi kembali SPR di harga $79 per barel atau lebih rendah.

Sementara itu, Federal Reserve AS mengisyaratkan untuk tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga acuan, bahkan pemangkasan suku bunga jangka pendek telah ditunda pasca rilisnya data inflasi AS yang mengecewakan baru-baru ini, kata Gubernur Dewan Federal Reserve Christopher Waller pada hari Rabu. Meski demikian, Waller mengatakan Fed tidak mengesampingkan kemungkinan pemangkasan suku bunga di akhir tahun.

Sentimen negatif lainnya datang dari laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan stok minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 3,17 juta barel, di luar dugaan awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 1,28 juta barel. Selain itu, stok bensin juga mengalami kenaikan sebesar 1,30 juta barel, di luar dugaan awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 1,65 juta barel. Laporan EIA tersebut mengindikasikan permintaan yang melemah di pasar energi AS.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $84 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $80 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - GDP Growth Rate QoQ Final

 

3.2%

4.9%

19:30

USA - Continuing Jobless Claims

 

1808K

1807K

19:30

USA - Initial Jobless Claims

 

215K

210K

20:45

USA - Chicago PMI

 

46

44

21:00

USA - Michigan Consumer Sentiment Final

 

76.5

76.9

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788